SELAMAT BERGABUNG DENGAN SDIT AR RAHMAH PACITAN

Visi SDIT : CERDAS, MANDIRI, BERAKHLAK MULIA DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP

GEDUNG SDIT AR RAHMAH PACITAN

SDIT Ar Rahmah memiliki ruang kelas yang lengkap, lab komputer, masjid, kantin, toko sekolah, pos satpam ruang uks, perpustakaan yang memadai

Wisuda dan Pelepasan Siswa kelas kelas 6 angkatan ke -3

Kepala UPT TK dan SD kec. Pacitan bapak SUDJARWO, S.Pd meberikan piala kepada lulusan terbaik tahun pelajaran 2010/2011disaksikan oleh Dewan Pembina Yayasan : Subiyanto Munir, S.Pd.SD

PRAMUKA SIT

Bulan Januari 2012 lalu Kontingen Pramuka SIT Kab Pacitan dari SDIT Ar Rahmah Pacitan 1 regu (pa) dan 1 regu (pi) bertandang ke bumi perkemahan Cibubur dalam Kemah Ukhuwah Nasional Ke-2 yang di lepas kerangkatanya oleh bpk Bupati Pacitan Indartato, MM di pendopo

TINTA EMAS

Terima kasih kepada anak -anakku yang telah mengukir prestasi dalam lomba Melukis MediaTong Sampah yang diselenggarakan oleh DINAS LINGKUNGAN HIDUP dalam rangka HUT_KAB.PACITAN ke-268 pada tanggal 17/02/2013 atas nama : M.Zulfa Miftahurrizzqi (juara I), Dinar (juara III) tampak dalam foto depan dr kanan:Zulfa, Dinar, belakang dr kanan:B. Wastin, B. Alvi sebagai pendamping.

Senin, 26 November 2012

Ulangan Harian PKn 4 ganjil klik disini
ulhar 1 matematika  kls 4  ganjil klik disini
ulhar 2 matematika kls 4 ganjil klik disini
UTS IPA kelas 4 ganjil klik disini
U.H b.indonesia kls 5 ganjil klik disini


Kamis, 01 November 2012

Sekolah Islam Terpadu Berkarakter



Pendidikan Karakter pada Sekolah Islam Terpadu (SIT)



Sekolah Islam Terpadu menjadikan pendidikan karakter sebagai pilar utama dalam proses penyelenggaraannya. Oleh karena itu, SIT mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut:
  1. Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.
  2. Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum.
  3. Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mencapai optimalisasi proses belajar mengajar.
  4. Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter peserta didik.
  5. Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan sekolah: menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemungkaran.
  6. Melibatkan peran-serta orangtua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
  7. Mengutamakan nilai ukhuwwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.
  8. Membangun budaya rawat, resik, rapih, runut, ringkas, sehat dan asri.
  9. Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi pada mutu.
  10. Menumbuhkan budaya profesionalisme.
Nilai-nilai Islam menjadi inspirasi dan sekaligus pemandu utama dalam penyelenggaraan pendidikan di SIT. SIT meyakini bahwa pendidikan Islam akan mampu:
  1. Membentuk sikap dan kepribadian yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip nilai keilahiyahan. Dengan aqidah yang benar, seorang muslim akan mampu menunjukkan sikapnya yang tegar, tsabat, istiqomah dan selalu berfihak dan membela al Haq.
  2. Memompa semangat keilmuan dan karya. Islam mengajarkan pemeluknya untuk selalu berfikir dan berkarya. Doktrin Islam adalah: ”sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling memberi manfaat bagi orang lain”
  3. Membangun karakter/pribadi yang saleh : selalu menegakkan nilai-nilai dan praktek ibadah. Pendidikan agama Islam mendidik dan mendisiplinkan pemeluknya untuk selalu taat beribadah kepada Allah SWT. Dengan perilaku ibadah yang bersih, niscaya akan terbentuk karakter muttaqien, selalu menjauhi perilaku negatif dan destruktif
  4. Membangun Sikap Peduli: Islam selalu mengajarkan sikap peduli kepada orang lain, hewan dan lingkungan. Sikap peduli akan melahirkan sikap yang selalu membangun dan memecahkan segala permasalahan sosial.
  5. Membentuk pandangan yang visioner, berfikir, bekerja dan bertindak untuk kepentingan masa depan.
Bagaimana menerapkan pendidikan karakter di sekolah?
Menurut Ratna Megawangi, Founder Indonesia Heritage Foundation, ada tiga tahap pembentukan karakter:
  • MORAL KNOWING : Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik
  • MORAL FEELING : Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.
  • MORAL ACTION : Bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior.
Dengan tiga tahapan ini, proses pembentukan karakter akan jauh dari kesan dan praktik doktrinasi yang menekan, justru sebaliknya, siswa akan mencintai berbuat baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri.
Masih menurut Indonesia Heritage Foundation, ada 9 pilar karakter yang harus ditumbuhkan dalam diri anak, yaitu:
  1. Cinta Allah, dg segenap ciptaanNya
  2. Kemandirian ,tanggung jawab
  3. Kejujuran, bijaksana
  4. Hormat, santun
  5. Dermawan, suka menolong, gotong royong
  6. Percaya diri, kreatif, bekerja keras
  7. Kepemimpinan, keadilan
  8. Baik hati, rendah hati
  9. Toleransi, kedamaian, kesatuan.
Tips untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah
Berikut adalah tips untuk sukses menerapkan pendidikan berbasis karakter di sekolah:
  • Memiliki nilai-nilai yang dianut dan disampaikan kepada seluruh stake holder sekolah melalui berbagai media : buku panduan untuk orang tua (dan siswa), news untuk orang tua, pelatihan.
  • Staf pengajar dan administrasi termasuk tenaga kebersihan dan keamanan mendiskusikan nilai-nilai yang dianut, Nilai-nilai ini merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang diyakini sekolah.
  • Siswa dan guru mengembangkan nilai-nilai yang dianut di kelas masing-masing.
  • Memberikan dilema-dilema dalam mengajarkan suatu nilai, misalnya tentang kejujuran.
  • Pembiasaan penerapan nilai di setiap kesempatan.
  • Mendiskusikan masalah yang terjadi apabila ada pelanggaran.
  • Mendiskusikan masalah dengan orang tua apabila masalah dengan anak adalah masalah besar atau Masalahnya tidak selesai.
Dari semua komponen sekolah, yang paling berperan mensukseskan program pendidikan berbasis karakter di sekolah, adalah GURU. Tentunya diperlukan GURU BERKARAKTER untuk menghasilkan SISWA BERKARAKTER. Meski diperlukan kesabaran dan ketekunan, menghasilkan anak didik yang berakhlak dan berkarakter baik tentunya sangat membahagiakan, karena menjadi penyebab seseorang mendapatkan kebaikan itu lebih baik dari dunia dan seisinya!